Perpustakaan Hadir Demi Martabat Bangsa

Menyongsong Gerakan Nasional Indonesia Membaca

Perpustakaan Hadir Demi Martabat Bangsa Menyongsong Gerakan Nasional Indonesia Membaca
5 Februari 2025   15:00 Diperbarui: 5 Februari 2025   15:00 3 0 0
+
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto

Rapat Koordinasi Perpusnas 2025/ dok pribadi

Perpustakaan Hadir Demi Martabat Bangsa Menyongsong Gerakan Nasional Indonesia Membaca

Selasa 4 Februari 2025 dalam kapasitas Penulis dan Penerbit saya memenuhi undangan Rapat Koordinasi Nasional Bidang Perpustakaan Tahun 2025.  Tema Rakornas  Sinergi Membangun Budaya Baca dan Kecakapan Litertasi Untuk Negeri.

 

Acara terselenggara di Ball Room Hotel Pulman Jakarta Barat. Hadir 500 peserta dari Perpustakaan Propinsi Kabupaten Kota serta komunitas Pegiat Literasi. Melalui aplikasi webinar dikuti 5.000 peserta  dari beragam komunitas pegiat literasi diseluruh nusantara.

Kepala Perputakaan Nasional Prof. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D  Menjelaskan Semboyan Perpustakaan Hadir Demi Martabat Bangsa. Re definisi mencakup makna Perpustakaan

1. Wahana mengembangkan kreativitas

2. Wahana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan baru.

3. Wahana mengkonfirmasi kegalauan berfikir untuk menemukan kebenaran

Makna Hadir :  1

1.Perpustakaan dapat memenuhi keperluan para pemustaka yang sengaja datang / berkunjung untuk menemukan data dan informasi

2. Dilakukan secara proaktif oleh pustkawan dan para pengelola perpustakaan melalui berbagai saluranvl media tersedia

Prof. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D Kepala Perpusnas
Martabat Bangsa :

Perpustakaan memiliki fungsi yang sangat substansial, fundamental, dan instrumental di dalam pengembangan kecakapan literasi untuk peradaban bangsa.

Terkait Tema Rakornas 2025 : Sinergi Membangun Budaya Baca dan Kecakapan Litertasi Untuk Negeri Perpustakaan Nasional mengusung Program Periode 2025-2029, Perpusnas mengusung tiga program prioritas.

Penguatan budaya membaca dan peningkatan kecakapan literasi
Pengarus-utamaan naskah Nusantara,
Standardisasi dan akreditasi perpustakaan.
Ketiga program tersebut akan didukung oleh beberapa faktor,

infrastruktur yang memadai,
kepemimpinan yang transformasional, program yang memberdayakan.
kemitraan yang saling menghormati, prinsip kesetaraan, dan saling memberi keuntungan,


Thamrin Dahlan Menyampaikan Saran Pendapat di Rakor Perpusnas/ Dokpri
Ketika sesi Tanya jawab saya menyapaikan aprseiasi terkait perubahan paradigma Perpustakaan. Dari sekedar menyediakan dan menyimpan buku ke semboyan Perpustakaan Hadir Demi Mertabat Bangsa.

Tentu saja semboyan ini tidak muluk apalagi diikuti dengan Progam Sinergi Membangun Budaya Baca dan Kecakapan Litertasi Untuk Negeri. Tampaknya Kepala Perpusnas sangat yakin bahwa  kedepan Keberadaan Perpustakaan beran benar berada di maqam nya dalam  mencerdaskan kehidupan bangsa.

Kata kunci Budaya Baca. Minat membaca buku di Indonesia dinilai masih sangat rendah. Faktanya UNESCO menyebut Indeks minat baca masyarakat Indonesia hanya diangka 0,001% atau dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca.

Pekerjaan peradaban ini sungguh sangat berat.  Namun dengan tekad kuat menggalakkan Gerakan Nasional Indonesia Membaca lambat laun jumlah rakyat Indonesia membaca buku akan meningkat.

Saya memberikan ilustrasi terkait kekuatan sebuah Gerakan Nasional.  Pada periode menurunkan angka pertambahan penduduk Badan Koordinasi Keluarga Berrencana (BKKBN) sebagai leading sector cerdas dan super cerdik.

BKKBN berhasil mengajak (membujuk?)  Presiden Republik Indonesia  mensosialisasikan Program 2 anak cukup pada setiap kegiatan beliau. Ketika berpidato perihal Ekonomi, Politik,  Pertahanan Kemanan, Sosial Budaya bahkan pada kelompok petani dan nelayan (Klopencapir) Presiden tidak bosan bosan menghimbau  2 anak cukup.

Hasilnya luar biasa Gerakan Nasional KB mampu menurunkan angka pertumbuhan penduduik di bawah 2 %.

Kenapa tidak Perpustakaan Nasional sebagai leading sektor literasi khsuus meningkatkan minat baca buku rakyat menggunakan jurus BKKBN. Membaca 1 buku 1 pekan cukup.

Bapak Presiden RI Prabowo Subianto sebagai seorang rajin pembaca buku InshaAllah akan menjadi tauladan terbaik dalam meningkatkan minat baca buku Rakyat Indoesia.   Beliau akan terus memotivasi Baca Buku Baca Buku pada setiap kesempatan berpidato kegiatan kenegaraan dan dbersama rakyat.

Yuk mari kita gelorakan Gerakan Nasional Indonesia Membaca

Salam Semangat Literasi
BHP,  5 Februari 2024
TD

 

 

fghfgjh

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan