Kabut Pagi
Tung Widut
Mentari masih di peraduan
Kabuteraja menari di awang-awang
Memburamkan alam dengan kekuatan dahsyatnya
Dingin membelai
Merayu memeluk penikmat keindahan sejati
Menyamarkan lampu jalan yang masih menyala
Membatasi pandangan para pengendara
Hanya dia yang mampu menebus menyisihkan
Dengan lampu yang hampir kalah
Kabut pagi
Turun perlahan membasahi setiap helai daun
Menjadi tempak gelap mengkilat
Dengan sanjungan yang mempesona
Kabut pagi
Terurai oleh kepul segelas kopi
Dari warung sederhana pinggir jalan
Yang berani menjedekan cerita
Tentang kabut sebelum sirna
#14122022