SERPIHAN CERMIN RETAK 4

Cerpen13 Dilihat

 

SERPIHAN CERMIN RETAK 4

Tung Widut

Semakin hari rasa penasaran kepada Yuandra semakin dalam.  Meninggalkan rasa playboynya kepada gadis-gadis lain. Selera makan pun menjadi menurun. Pkirannya selalu dipenuhi Yuandra, Yuandra dan Yuandra. Ingin mendekati Yuandra walau harus perjuangan yang tak mudah.

 

Hari demi hari Pak Carlos  semakin menyendiri. Nomor-nomor teman wanitanya banyak yang  dihapus. Sudah tak lagi ingin chat seperti biasanya. Sekarang dia suka melihat status temannya.  Berharap di antara status itu Yuandra  menuliskan sesuatu di dindingnya. Melihat status teman-temannya dia semakin iri dengan kebahagiaan yang dipamerkan. Teman-temannya tertawa bersama keluarga. Menjadikan dia sering menelepon ibu dan kakanya.

Malam yang sangat menyenangkan. Suasana penuh bintang di atas langit. Membuat penghuni bumi berpesta pora menikmatinya. Senyum riang  mengiri mereka berjalan-jalan. Merayakan kegembiraan dengan  berjalan-jalandi Mall  walau tanpa  belanja  yang berarti. Sekarang dia mengajak ibunya berjalan-jalan di sebuah Mall.

“Selamat malam ibu,  silakan mencoba produk kami yang baru.” Terdengar suara   SPG (Sales Promotion Girl) menawarkan dagangannya.

Pak Carlos tiba-tiba berhenti. Dipandanginya dengan jeli  wajah SPG yang sekarang berada di hadapannya.

“Yuandra?”

Wajah yang tertutup make up  membuatnya seperti putri kerajaan. Cantik SPG berada di hadapannya itu. Kelopak  mata berwarna coklat keemasan dan semburat warnanya biru. Garis mata yang tebal, bagian pipi merah tipis dan bibir  seksi terbalut lipstik berwarna pink serasi dengan seragamnya.

Yuandra membalas pandanganya dari ujung rambut sampai ujung kakinya. Sangat keren. Memakai kaos ketat berwarna hitam Hugo B0ss  pres body dan celana  lois jeans yang sangat serasi.

“Yuandra ya?” pak Carlos  kembali menyebut nama Yuandra untuk meyakinkan. Yuandra sendiri juga terperanjat melihat penampilan pak Carlos yang sangat keren.  Dia juga meyakinkan kalau itu Pak Carlos.

“Pak  Carlos? Oh maaf. Silahkan ibu mencoba produk kamu yang baru.”

“Ini Yuandra, Ma.” Pak Carlos memperkenalkan Yuandra kepada ibunya.

“Iya, saya mahasiswa pak Carlos.”

Dengan  lihai  Yuandra menawarkan produk-produk unggulan dagangannya. Senyum manis dan bertutur kata halus.  Menjelaskan keunggulan-keunggulan produk yang cocok dengan usia mamanya pak Carlos. Mamanya pun kelihatan tertarik dengan cara  menawarkan  barang dan cara bicara Yuandra menjelaskan. Keterangannya sangat jelas dan tidak berkesan  memaksa sang pembeli.

 

Tinggalkan Balasan