Petuah Sang Guru Dari Mahapatih Gajah Mada

NGETEH MORNING di pagi hari ini saya mengulas sebuah petuah atau wejangan guru dari Majapatih Gajah Mada.

Kemarin siang, saya beberes file file lama yang harus diganti tempat penyimpanannya. Salah satu file yang sempat saya baca baca, saya menemukan sebuah foto copy sambutan dari Letnan Jenderal Muntoyib yang saat itu tengah menjabat sebagai Gubernur Lemhanas. Di lembar foto copy tersebut, beliau mengutip petuah atau wejangan Aryo Tadah yang merupakan guru dari Mahapatih Gajah Mada.

Sebagai file yang saya simpan tentu saja saya pernah membacanya namun kali ini saya sempatkan untuk kembali membacanya.

Wejangan Aryo Tadah ini masih sangat relevan dengan situasi sekarang terutama untuk mengingatkan kepada seseorang yang tengah berkuasa.

Tentu anda penasaran apa isi dari wejangan Aryo Tadah tersebut.

Baiklah, saya tuliskan kata demi kata dari wejangan Aryo Tadah, sebagai berikut :

Demi tetap kokohnya kerajaan Jangan hidup teramat mewah Sedangkan kau biarkan rakyat kebanyakan

Mengaduh, merintih dalam derita

Sebait kata di atas mengandung makna bahwa seseorang yang tengah berkuasa jangan hidup bermewah mewah sementara masih banyak rakyat kebanyakan yang hidup menderita dalam kemiskinan.

Bila mulai silau pandanganmu oleh sinar intan berlian

Hingga tak dapat kamu melihat Rakyat yang kurus setengah telanjang

Bila mulai kabur pendengaranmu gemerincing emas dan perak 

Hingga tak dapat kamu mendengar 

Tangis rintihan rakyat banyak Yang hidup dalam gubuk gubuk

Dua bait kata di atas mengandung makna bahwa seseorang yang tengah berkuasa jangan hanya mengejar harta kekayaan semata tanpa mau melihat dan memikirkan penderitaan rakyatnya.

Bila kepentingan rakyat kerajaan Bukan lagi kepentinganmu juga 

Retak sudah ikatan keramat Antara rakyat dengan kamu dan antara rakyat dengan Gusti karena kamu !

Sebait kata di atas mengandung makna ketika seseorang yang tengah berkuasa tidak lagi memikirkan kepentingan hidup rakyatnya maka seseorang tersebut tengah memisahkan ikatan rakyat dengan dirinya maupun rakyat dengan pemimpinnya karena kelakuannya.

Bukan aku mengajarkan serba sama dalam hidup 

Kenalilah hukum ini Tiada hidup tanpa perbedaan

Kembali ikuti ajaran guru alam Air sungai hanya hidup mengalir selama masih ada perbedaan pada dasar dari air sungai itu

Sebaliknya sungai berubah gemuruh menjadi air terjun bila perbedaan dasar teramat besar 

Setiap perbedaan yang melampaui batas pasti membahayakan hidup sendiri 

Beberapa bait kata di atas mengandung makna bahwa kehidupan seseorang yang tengah berkuasa dengan rakyatnya tentu saja mempunyai perbedaan.

Seorang yang berkuasa mempunyai fasilitas dan kekuasaan yang tentu lebih besar dari rakyatnya. Namun jika seseorang yang berkuasa tersebut memiliki fasilitas yang melampaui batas dan kekuasaan yang sewenang wenang sedangkan rakyatnya hidup dalam penindasan dan kemiskinan maka bukan tidak mungkin lambat laun akan timbul gejolak yang bisa berujung pada kemarahan dari rakyatnya dan tentu saja bisa merugikan bagi seseorang yang sedang berkuasa.

Wejangan Aryo Tadah ini sejatinya menjadi pengingat bagi orang orang yang tengah berkuasa sekarang ini.

Insya Allah ..

Selamat melanjutkan aktivitas dan sempatkan dulu menikmati kehangatan teh di cangkir anda ..

Salam sehat ..

 

NH

Depok, 30 Januari 2021

Tinggalkan Balasan