Selain religius, jujur, dan toleransi, disiplin juga termasuk salah satu nilai karakter pendidikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) termasuk kata benda (nomina) yang dilambangkan dengan huruf n. Disiplin bisa berarti tata tertib (di sekolah, kemiliteran, dan sebagainya). Bisa juga berarti ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib dan sebagainya). Selain itu, kata ini juga berarti bidang studi yang memiliki objek, sistem, dan metode tertentu.
Nilai karakter disiplin muncul sebagai upaya memperbaiki individu agar taat asas. Selain itu juga untuk membentuk sosok yang selalu patuh pada aturan dan norma. Sikap ini bisa lahir karena dilatih. Pelatihan disiplin bertujuan meningkatkan pengendalian diri dan keteraturan.
Pengendalian diri terhadap hal yang salah dan benar ini pada akhirnya melahirkan individu yang tertib. Perilaku ini akan membentuk karakter pada yang rela dan ikhlas menjalaninya. Nilai positif ini sangat cocok ditanamkan kepada anak. Terutama peserta didik di semua tingkatan. Terlebih lagi di tingkat pendidikan dasar.
Anak pada tingkat pendidikan dasar merupakan penentu untuk jenjang selanjutnya. Penanaman disiplin yang tepat akan mampu menghilangkan keterpaksaan. Dalam artian proses yang berlangsung merupakan hasil kesadaran diri dalam menjalankan aturan. Dasar disiplin yang kuat akan menciptakan kesadaran diri yang tinggi.
Membangun disiplin memang bukan perkara mudah. Masih membutuhkan perjuangan panjang. Memanfaatkan berbagai media rasanya sangat layak dicoba.
Contoh Darik Tema Karakter Disiplin
Cukup
Janjiku sendiri
Takkan mengulang
Tentang waktu terburu
Perihal sepasang mata
Enggan untuk membuka
Tergesa akhirnya menyiapkan diri
Tanpa kata lantas menghilang
Menyelinap diam-diam tanpa suara
Berhasil masuk sekadar harapan
Sepasang mata itu menatap
Tajam seolah ingin menetap
Sederet tanya pun terlontar
Dari bibir-bibir yang kepagian
Aku menunduk kelu
Terisak memecah beku
Tertatih menuju bangku
Begini rasanya
Melanggar aturannya
Sudah
Contoh Darik Lainnya
Detik
Bergulir perlahan
Mengeja waktu
Perlahan dan pasti
Jemariku menarikan aksara
Pikiranku melagukan angka
Pada selembar kertas kerja
Kucurahkan segala yang bisa
Meskipun sangat berat terasa
Namun sadar waktu berharga
Detak kian mengantar larut
Merayu semangat agar surut
Lelah pun takkan dirasa
Hingga tiba jeda setelahnya
Kukenali sebagai aturan
Kusadari bentuk kewajiban
Tanpa sedikit paksaan
Ikhlas menjalani
Kesadaran diri
Kebiasaan
Segelintir contoh di atas hanyalah upaya sederhana untuk membangun nilai disiplin anak sejak dini. Namun bukan saja terletak pada media apa, melainkan juga cara menggunakannya. Mengasah kompetensi diri sebagai seorang pembaca puisi merupakan tantangan tersendiri. Rasanya pesan media tidak akan sampai tanpa adanya strategi penyampaian. Semoga berbekal puisi darik di atas, bisa ditemukan strategi tepat yang menarik minat anak usia dini mendalami literasi. Sekaligus juga menemukan makna nilai karakter positif di dalamnya.
Baca Juga: Puisi Darik: Genre Baru Puisi yang Menarik
Salam Bloger Pembelajar
Sudomo
www.eigendomo.com
Mantaap, Mas Mo, wah kalo sudah jd buku asyik banget baca puisinya sg berbagai tema, kereeen..
Cover bukunya sudah langsung jadi itu, Ambu. Mudahan konsisten nulis sampai akhir
Selalu muncul ide baru setelah membaca tulisan Pak Bianglala. Terimakasih
Sama-sama, Pak Indra. Semoga bisa terus menginspirasi, ya.