Membangun Nilai Karakter Disiplin Lewat Puisi Darik

Fiksiana, Puisi, Terbaru349 Dilihat

Selain religius, jujur, dan toleransi, disiplin juga termasuk salah satu nilai karakter pendidikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) termasuk kata benda (nomina) yang dilambangkan dengan huruf n. Disiplin bisa berarti tata tertib (di sekolah, kemiliteran, dan sebagainya). Bisa juga berarti ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib dan sebagainya). Selain itu, kata ini juga berarti bidang studi yang memiliki objek, sistem, dan metode tertentu.

Nilai karakter disiplin muncul sebagai upaya memperbaiki individu agar taat asas. Selain itu juga untuk membentuk sosok yang selalu patuh pada aturan dan norma. Sikap ini bisa lahir karena dilatih. Pelatihan disiplin bertujuan meningkatkan pengendalian diri dan keteraturan.

Pengendalian diri terhadap hal yang salah dan benar ini pada akhirnya melahirkan individu yang tertib. Perilaku ini akan membentuk karakter pada yang rela dan ikhlas menjalaninya. Nilai positif ini sangat cocok ditanamkan kepada anak. Terutama peserta didik di semua tingkatan. Terlebih lagi di tingkat pendidikan dasar.

Anak pada tingkat pendidikan dasar merupakan penentu untuk jenjang selanjutnya. Penanaman disiplin yang tepat akan mampu menghilangkan keterpaksaan. Dalam artian proses yang berlangsung merupakan hasil kesadaran diri dalam menjalankan aturan. Dasar disiplin yang kuat akan menciptakan kesadaran diri yang tinggi.

Membangun disiplin memang bukan perkara mudah. Masih membutuhkan perjuangan panjang. Memanfaatkan berbagai media rasanya sangat layak dicoba.

Contoh Darik Tema Karakter Disiplin

Nilai Karakter Disiplin

Takkan Lagi

Cukup

Janjiku sendiri
Takkan mengulang

Tentang waktu terburu
Perihal sepasang mata
Enggan untuk membuka

Tergesa akhirnya menyiapkan diri
Tanpa kata lantas menghilang
Menyelinap diam-diam tanpa suara
Berhasil masuk sekadar harapan

Sepasang mata itu menatap
Tajam seolah ingin menetap
Sederet tanya pun terlontar
Dari bibir-bibir yang kepagian

Aku menunduk kelu
Terisak memecah beku
Tertatih menuju bangku

Begini rasanya
Melanggar aturannya

Sudah

Contoh Darik Lainnya

Tiba Waktunya

Detik

Bergulir perlahan
Mengeja waktu

Perlahan dan pasti
Jemariku menarikan aksara
Pikiranku melagukan angka

Pada selembar kertas kerja
Kucurahkan segala yang bisa
Meskipun sangat berat terasa
Namun sadar waktu berharga

Detak kian mengantar larut
Merayu semangat agar surut
Lelah pun takkan dirasa
Hingga tiba jeda setelahnya

Kukenali sebagai aturan
Kusadari bentuk kewajiban
Tanpa sedikit paksaan

Ikhlas menjalani
Kesadaran diri

Kebiasaan

Segelintir contoh di atas hanyalah upaya sederhana untuk membangun nilai disiplin anak sejak dini. Namun bukan saja terletak pada media apa, melainkan juga cara menggunakannya. Mengasah kompetensi diri sebagai seorang pembaca puisi merupakan tantangan tersendiri. Rasanya pesan media tidak akan sampai tanpa adanya strategi penyampaian. Semoga berbekal puisi darik di atas, bisa ditemukan strategi tepat yang menarik minat anak usia dini mendalami literasi. Sekaligus juga menemukan makna nilai karakter positif di dalamnya.

Baca Juga: Puisi Darik: Genre Baru Puisi yang Menarik

Salam Bloger Pembelajar

Sudomo
www.eigendomo.com

Tinggalkan Balasan

5 komentar