Memahami dan Memaknai Qona’ah

Ramadhan, Sosbud79 Dilihat

Saya punya pandangan sendiri tentang makna ‘Qona’ah’. Mungkin saja teman-teman juga punya pandangan yang lebih baik dari pandangan saya.

“Rasa syukur dan bersyukur atas nikmat Allah itu harus terimplementasikan tanpa keluhan, seperti halnya menerima berbagai kenikmatan tanpa kekurangan.” #qonaah

Tulisan ini terinspirasi dari situasi batin saya, selama bergabung di YPTD. Dalam keseharian hidup saya tidaklah berlebihan, dan saya mewakafkan ilmu desain grafis di YPTD bukanlah karena saya sudah berlebihan.

Itu semua saya lakukan karena saya ingin membagikan apa yang saya miliki, dan dibutuhkan oleh teman-teman. Cuma itu niat awalnya, terlebih lagi YPTD adalah sebuah yayasan, yang memfasilitasi teman-teman untuk menerbitkan buku secara cuma-cuma.

Kehadiran YPTD ini sangat saya syukuri, dan saya sangat bersyukur bisa berpartisipasi di yayasan ini. YPTD adalah lembaga nirlaba, yang hidupnya juga difasilitasi berbagai bantuan dari pihak luar. Bagi saya inilah sumbangsih saya pada YPTD.

Alhamdulillah, dengan membaktikan diri di YPTD saya semakin bisa bersyukur, karena berbagai nikmat yang saya terima. Utamanya nikmat pertemanan, yang pada akhirnya membuka jalan lain untuk saya bisa mendapatkan penghasilan.

Saya sudah cukup dengan semua itu, tidak pernah merasa kekurangan apa pun. Inilah yang membuat saya semakin Qona’ah, tidak pernah merasa kekurangan. Saya sangat senang ada teman-teman yang ingin berbaik hati, dan ingin memberikan saya uang dan sejenisnya. Tapi dengan berat hati saya menolaknya.

Untuk itu saya mohon maaf kepada teman-teman yang sudah punya perhatian. Bukan saya menolak rezeki, saya hanya tidak ingin hal-hal seperti itu akan merusak niat saya yang ingin berbagi secara tulus. Saya menolak bukan karena saya sudah berlebihan. Tidak sama sekali, saya sudah cukup dengan semua yang ada.

Dengan bersikap Qona’ah, saya hanya berharap tidak lagi dihimpit berbagai keinginan untuk berlebihan. Saya sudah sangat menikmati, dan sangat bersyukur atas semua nikmat yang sudah diberikan Allah Subhannahu Wa Ta’ala.

Allah sudah tambahkan ilmu yang berlipatganda kepada saya, setiap saat ilmu saya terus terasah dengan mengerjakan desain cover buku teman-teman. Itu merupakan nikmat yang tiada tara.

Sekali lagi saya mohon maaf kepada teman-teman yang sudah berbaik hati, dan mempunyai perhatian terhadap saya. Bukan saya menolak rezeki, saya hanya ingin meluruskan niat saya dalam mewakafkan ilmu, tidak ingin tergoda dengan hal-hal yang akan merusak niat tersebut.

Selamat menjalankan ibadah puasa ramadan, semoga Allah menerima semua ibadah yang kita lakukan dibulan yang penuh berkah ini.

Salam literasi

Tinggalkan Balasan

8 komentar

  1. Subhanallah sungguh mulia dan sangat menginspirasi saya Pak Aji, semoga Pak Haji se keluarga selalu mendapatkan Rizqi dari Allah SWT yg berlipat lipat berkah dan manfaat bagi sesama, aaaminn