Pada tanggal 10-22 Oktober 2010 adalah waktu bersejarah bagiku dan teman-teman seangkatan CPNS. Selama kurang lebih 2 minggu kami ditempa di Marina Anyer untuk bisa melepaskan huruf “C”yang melekat pada CPNS. Hal ini berarti bahwa kami sudah sepenuhnya menjadi Pegawai Negeri Sipil dengan gaji 100%. Rasa suka cita membuncah waktu pengumuman kelulusan Pra Jabatan itu. Kamipun pulang dengan penuh kegembiraan.
Kelulusan dari Pra Jabatan CPNS ini mengharuskan kami untuk segera melakukan pemberkasan yang didalamnya terdapat laporan kesehatan fisik. Pemeriksaan kesehatan dilakukan di RSUD Kabupaten Serang dengan jadwal yang telah ditentukan. Sebelum dilakukan medical check up, kita harus berpuasa (puasa makan) terlebih dahulu. Di RSUD dilakukan pemeriksaan darah, urin dan juga rontgen thorax. Hasil pemeriksaan ini baru bisa diketahui 2 hari berikutnya. Singkat cerita, waktu pengambilan hasil medical check up pun tiba. Ada seorang dokter yang menunggu dan mengulas tentang hasil medical check up milikku. Sementara yang lain langsung mengambil laporan tanpa perlu berhadapan dengan dokter, aku harus menemui dokter untuk mengambil hasilnya.
Kegelisahan menimpaku saat itu. Rasa takut dan khawatir dengan hasil tes kesehatanku membuat keringat dingin mengucur deras. Tanpa terasa baju dan kerudungku basah karenanya. Dokter tersenyum padaku dan mempersilakan aku untuk duduk. Beliau membuka hasil tes milikku dan mengatakan bahwa aku menderita “HIPOGLIKEMIA”. Hasil tes darah menunjukkan hal itu. Aku diharapkan untuk selalu waspada. Aku terdiam dan tidak percaya. Dokter memberiku beberapa saran untuk mengatasi hipoglikemia ini.
Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar gula di dalam darah berada di bawah normal. Seseorang dikatakan mengalami hipoglikemia ketika kadar gula darahnya kurang dari 60 mg/dl. Hipoglikemia yang terlambat ditangani bisa mengakibatkan penurunan kesadaran dan kejang, hingga kerusakan permanen pada otak. Meski sering kali terjadi pada pasien diabetes akibat pengobatan yang dijalani, hipoglikemia juga bisa dialami oleh orang yang tidak menderita diabetes. Aku tidak memiliki riwayat diabetes. Kadar gula darahku yang rendah ini tidak separah yang aku pikirkan. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi hipoglikemia ini antara lain :
– Mengkonsumsi larutan air gula atau makanan tinggi gula seperti permen
– Larutan air gula dapat dibuat dengan cara melarutkan 2 sdm gula pasir kedalam satu gelas air putih
– Jika setelah 15 menit keluhan hipoglikemia masih tetap ada, minum kembali larutan air gula atau makanan tinggi gula
– Jika hasil pemeriksaan kadar glukosa darah sudah mencapai normal, maka segera mengonsumsi makanan utama atau selingan
– Segera berkonsultasi dengan Dokter.
Kemanapun aku berada harus selalu membawa permen. Semua demi menjaga kadar gula darahku agar tidak drop. Sebulan kemudian aku kembali cek darah dan alhamdulillah kadar gula darahku normal kembali. Lega rasanya….marilah kita selalu menjaga kesehatan agar kita bisa tetap berkreasi dan berprestasi.
By KUSRINAWATI