REKAYASA HIDUP
Tung Widut
Nafas tertur telah diberikan
Jangan pernah mendustai derap setiap hembusan
Bukan menyucikan diri daro tong sampah tanpa cuitan
Hanya seonggok harapan yang bisa memenggal keingginan
Pandanglah hidup dengan hati terdalam
Ada sebagian yang bukan nafasmu
Akan menjadi racun pada setiap tutur kata
Kebohongan membunuhmu pelan
Soal dosa jangan pernah dihitung
Bukan ahli surga yang merindukan nirwana
Jalam terang pun tak luput sandungan
Apalagi meraup dengan tangan kotor yang dusta
Terlalu angkuh utnuk hidup sendiri
Sedang Tuhan tak memberi langsung dari tangaNya
Perantara orang yang kau anggap bodohpun bisa
Doa yag kau ucap dengan mukena putih
Masih banyak pengharapan dari selaksa berperih hati
Jangan harap bermanis untuk menggangkatmu
Mejadi seorang penguasa yang menindas dengan kata halus
Luka hati yang disarakan
Memaknai ucapan ungkap suara hati
Maafkan bila kata memanaskan diri
Terlalu dalam rasa sakit hingga kini
Bibirr manismu menjerumuskanmu
Ku nanti sampai kapan aku bisa
Mendengar katamu tak berujung