Selaksa Bintang Menemani Ramadhan
Tung Widut
Langit cerah ceria
Walau sinar mentari perlahan meninggalkan bumi
Menyisakan gelap yang semakin pekat
Kala mendongak
Terlihat kerlip tersebar bak mutiara
Bercahaya dari pandangan mata
Tersebar di langit malam
Pasang kaki bergegas menuju surau
Mengabaikan perut yang mendadak membuncit setelah buka
Memerangi rasa malas yang bergelora
Pengeras suara mengalunkan pujian khas ramadhan
Menambah tentram hati yang lemas seharian
Menahan dahaga dan lapar tak terhingga
Sampai bedug magrib tiba
Berjajar pasang sandal di luar surau
Penuh tanpa jarak
Hikmat mukena putih
Menghadab ke kiblat sampai malam tiba
Dengan bibir mengeja kitab suci mencari ridho Ilahi