Tikungan Menuju Surga (5)

Cerpen, Fiksiana, YPTD41 Dilihat

Brak….”

            Terdengar suara benturan yang keras di kejauhan. Selamet dan Pak Rono yang baru saja meletakkan karung pakan ternak pun mematung. Memasang telinga untuk mendengarkan kelanjutan dari suara benturan tersebut. Mereka berdua mesin motor  yang menderu. Mereka  saling berpandangan.

            “Kecelakaan,” kata Slamet. Tanpa berpikir panjang  segera berlari ke luar kendang. Berhenti sebentar untuk mendengarkan sumber suara. Keduanya lalu berlari ke ujung pertigaan. Betul juga, ternyata  ada sebuah sepeda motor Vario yang bagian depanya hancur. Kelihatannya baru menabrak pohon besar yang berada di situ. Tangan pak Rono segera meraih kunci sepeda motor dan memutarnya ke kiri untuk mematikan.

Tinggalkan Balasan

2 komentar

  1. Judul tulisan membawa pembaca ikut merasakan bagimana suasana hati penulis ketika menorehkan kisah menuju surga
    Salute dan selamat Mbak , Lanjutkan sehingga novel bernas ini menjadi buku
    salam literasi
    YPTD