Brak….”
Terdengar suara benturan yang keras di kejauhan. Selamet dan Pak Rono yang baru saja meletakkan karung pakan ternak pun mematung. Memasang telinga untuk mendengarkan kelanjutan dari suara benturan tersebut. Mereka berdua mesin motor yang menderu. Mereka saling berpandangan.
“Kecelakaan,” kata Slamet. Tanpa berpikir panjang segera berlari ke luar kendang. Berhenti sebentar untuk mendengarkan sumber suara. Keduanya lalu berlari ke ujung pertigaan. Betul juga, ternyata ada sebuah sepeda motor Vario yang bagian depanya hancur. Kelihatannya baru menabrak pohon besar yang berada di situ. Tangan pak Rono segera meraih kunci sepeda motor dan memutarnya ke kiri untuk mematikan.
Judul tulisan membawa pembaca ikut merasakan bagimana suasana hati penulis ketika menorehkan kisah menuju surga
Salute dan selamat Mbak , Lanjutkan sehingga novel bernas ini menjadi buku
salam literasi
YPTD
Siap pak pelan-pelan