Jambore Nasional 2006 dilaksanakan di Jatinangor, Sumedang. Daerah yang juga memiliki kampus terkenal dan bergengsi yang dimiliki oleh pemerintah, IPDN. Sehingga untuk penyelenggaraan Upacara pembukaan dan upacara penutupan diserahkan panitia ke pihak IPDN. Maka beberapa bulan sebelum pelaksanaan Jambore Nasional 2006 ini kami dipanggil oleh Kwartir Daerah untuk mengikuti seleksi pemilihan petugas upacara di kedua event tersebut.
Baik upacara pembukaan maupun penutupan, dilakukan dengan metode dan model khas penggalang yaitu angkare. Sehingga dibutuhkan beberapa petugas, dan panitia pelaksana tentu ingin memastikan bahwa petugas upacara yang bertugas adalah putra-putri terbaik dari anggota Pramuka di lingkungan Kwartir Daerah Jawa Barat. Saya sendiri pada saat itu mengikuti tes seleksi untuk posisi Pemimpin Upacara.
Pemimpin Pasukan Pengibar Bendera Upacara Pembukaan Jambore Nasional
Rasa syukur, bahagia dan bangga bercampur setelah nama terpanggil sebagai salah satu petugas yang terpilih. Dari kontingen Cianjur, kami terpilih berdua, saya dan seorang anggota Pramuka putri bernama Tigin. Namun demikian, keputusan panitia setelah mengikuti serangkaian seleksi yang lumayan membuat suara serak, akhirnya saya terpilih di posisi yang lain, yaitu pengibar bendera. Alhamdulillah.
Maka dijadwalkan lah kami beberapa pertemuan untuk mengikuti latihan gabungan dan pemusatan yang tentu saja dilaksanakan di Kampus IPDN. Dengan didampingi oleh Pembina dan Pelatih dari Cianjur, saya dan Tigin rutin mengikuti pelatihan di Sumedang. Sampai hingga saatnya saya harus berpisah lebih awal dari teman-teman satu kontingen dan tiba lebih awal di Sumedang, setidaknya 2 pekan sebelum pelaksanaan Jambore Nasional dilaksanakan.
Saya bertemu dengan teman-teman baru dari seluruh perwakilan kwartir cabang di Jawa Barat. Ada yang dari Bogor, Depok, Bandung, Bekasi, Cimahi, Purwakarta meskipun hampir saya lupa semua namanya (maaf..). Termasuk sang pemimpin upacara yang ternyata adalah siswa SMA dari Kota Bandung. Alasan kenapa beliau kembali dipanggil lagi untuk mengikuti event penggalang (meskipun secara usia sudah masuk penegak) adalah karena beliau terampil, memiliki suara yang cocok, gagah, dan satu hal yang paling penting adalah, beliau adalah Pramuka Garuda !
<<Bersambung>>
Guru Informatika SMP IT Baitul Ilmi
1 komentar