Cerbung ini khusus persembahan penulis untuk mereka para mahasiswa. Namun juga untuk mereka yang masih berjiwa muda.
TIGA PULUH EMPAT
Ada Cinta di Beranda Rumah
”Bahwa wanita baik-baik hanya untuk lelaki baik-baik. Aini adalah perempuan baik-baik tentu dia layak mendapatkan lelaki baik-baik.”
Sabtu itu adalah jadwal wisuda. Kami dengan suka-cita berfoto bersama keluarga untuk merayakan keberhasilan meraih gelar sarjana dalam bidang keilmuan tertentu. Suasana kegembiraan para mahasiswa yang telah berhasil meraih impian mereka selama ini. Mereka berbaur dengan para orang tua penuh dengan senyum dan gelak tawa. Para mahasiswa juga berfoto ria mengabadikan peristiwa bersejarah ini bersama keluarga mereka.
Aku sangat bersyukur kelulusanku berpredikat Sangat Memuaskan dengan IPK 3,65, demikian pula Alan Erlangga meraih IPK 3,70. Sedangkan Aini sudah bisa ditebak dia lulus meraih predikat Cumlaude dengan IPK 3,95. Hari wisuda itu benar-benar penuh dengan kegembiraan sekaligus keharuan yang mendalam.
Ketika seluruh rangkaian acara wisuda sudah selesai aku menuju pelataran parkir. Di sana kulihat Aini melambaikan tangannya kepadaku lalu dia menghampiriku. Wajahnya berseri-seri.
“Han nanti malam aku tunggu di rumah ya!” Terdengar suara Aini penuh gembira sambil tersenyum. Aku baru ingat bahwa nanti ada undangan dari Aini dalam acara tasyakur keluarga.
“Ya Aini! In Sha Allah aku datang ke rumahmu,” kataku perlahan. Aini masih tersenyum sesaat kemudian kembali menemui keluarganya yang sudah menunggu di pelataran parkir mobil. Kulihat Bapak dan Ibu Bachtiar Chaniago, kedua orang tua Aini, melambaikan tangan kepadaku. Aku membalas lambaian tangan mereka.
Ilustrasi Foto by Pixabay.
Teman-teman bagi penggemar novel atau cerbung sila baca novel di bawah ini, klik saja tautannya.
BACA JUGA Kisah Cinta Jomlo Pesantren.
1 komentar