Buku, Pencatat Sejarah dan Keyakinan Diri

YPTD33 Dilihat

Seminar bedah Buku YPTD                             beberapa antologi buku dan buku solo saya

Mencetak dan menerbitkan buku itu mungkin gampang tapi meyakinkan pada para pembacanya bahwa buku sangat penting untuk menambah pengetahuan itu yang butuh perjuangan, tidak banyak orang saat ini yang menomorsatukan literasi, mereka lebih antusias mencicipi makanan dan tempat hangout atau mencicipi kopi di sebuah kafe.

Atas bantuan dari YPTD ( Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan ) saya bisa menerbitkan buku solo pertama saya dan selanjutkan akan muncul buku lain yang sudah saya rencanakan, buku puisi, cerpen, essay, dan permenungan. Dari ratusan tulisan saya di Kompasiana, Indonesiana.co, di blog pribadi, di Wattpad, Kwikku saya hanya ingin mendorong diri sendiri untuk tidak minder, melihat langit, melihat orang – orang yang sukses di bidangnya.
Buku adalah penyemangat, pemberi motivasi, hanya satu kunci agar menulis itu tetap dilakukan dengan penuh antusias. Benar kata Kuntowijoyo kunci sukses menjadi penulis adalah menulis, menulis, dan menulis. Buya Hamka mengatakan biarlah tulisan menemukan takdirnya sendiri dan yang membuat gairah menulis itu bangkit adalah ketika aku membaca Quote dari Pramoedya Ananta Toer. Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah,

Dengan ingat perkataan ini ketika saya mengalami kemandekan dalam berkarya, mengalami Writer Block’s saya segera bangkit untuk menulis, menulis dan menulis lagi. Aku tidak peduli apa kata orang, di tengah kesibukanku sebagai pengajar, sebagai guru dengan prestasi biasa saja masih ada segenggam semangat untuk menorehkan sejarah dengan menulis buku.

Saya bersemangat ketika dengan mudah menemukan karyaku di mesin pencari google dengan kata kunci namaku, banyak karya tulis, dan gambar yang bisa dilihat. Berarti ternyata tidak terasa namaku telah tercatat sejarah paling tidak mesin orak Google masih menyimpan namaku dan deretan karya tulisan yang aku hasilkan.
Biar saja dikatakan narsis atau dikatakan terlalu obesesif terhadap diri sendiri, aku berkarya untuk diri sendiri, syukur- syukur menginspirasi pada orang lain terutama pembaca yang mengikuti dengan seksama tulisan -tulisanku yang termuat di platform blog. Untuk menjadi pemenang seseorang harus berani berjuang, kalaupun tidak menang paling tidak sudah berusaha semampu yang ia bisa. demikian aku juga memotivasi diri.

Bukan Sekadar Menulis, itu karya monumentalku, semoga saja ia menjadi bukti bahwa aku masih konsisten menulis. dan siapapun yang telah membaca buku ini, terimakasih semoga terinspirasi dan kalaupun masih banyak kekurangan, saya akan terus belajar agar menjadi lebih baik. Salam literasi.

 

 

Tinggalkan Balasan