Menulis Seperti Laura Ingalls Wilder

https://dewipuspasari.files.wordpress.com/2014/03/rumah-kecil.jpg

Siapa yang tak kenal Laura Ingalls? Ia adalah sosok Laura dalam serial teve yang dulu beken yaitu “Little House on The Prairie”. Ialah yang menuliskan cerita keluarga dan masa kecilnya itu hingga kemudian terkenal dan dilayarlebarkan. Tapi bagaimana Laura menulisnya sehingga ceritanya abadi hingga sekarang?

Dalam buku berjudul “Surat dari Jauh”, Laura bercerita tentang pengalamannya bertandang ke rumah putrinya, Rose Wilder. Putrinya dan suaminya adalah wartawan. Ia mengajak ibunya jalan-jalan ke sebuah festival makanan dunia yang kemudian membuat Laura tertarik untuk membuat sebuah cerita tentang makanan yang diketahuinya. Tulisannya itu dimuat. Ia menjadi bersemangat.

Laura kemudian bersemangat menulis. Ia berkirim surat ke saudari ibunya, Marta, untuk mendapatkan gambaran masa kecil ibunya, Caroline. Ia lalu menuliskan kisah hidupnya yang berpindah-pindah besar, dari rumah kecil di rimba, lalu pindah ke padang rumput di kawasan Indian. Ketika kemudian diusir karena masuk ke wilayah Indian, mereka pun kemudian sempat pindah ke rumah kecil yang seperti gua. Baru kemudian perekonomian mereka mulai membaik dan mereka memiliki rumah yang layak dan lahan pertanian yang cukup.

Cerita Laura

Ya, Laura bercerita tentang hal yang dekat dan ia kenal begitu dalam. Tentang keluarga dan masa kecilnya. Ia mendeskripsikan sirup gula mapel dengan detail sehingga pembaca seolah-olah bisa menikmati manisnya gula mapel dan lezatnya ketika bersanding dengan panekuk atau bubur gandum.

https://dewipuspasari.files.wordpress.com/2014/03/seri-laura-all.jpg?w=380&h=265

Dalam setiap ceritanya, tak hanya kisah suka yang ditampilkan. Ada masa-masa duka yang membuat pembaca peduli dengan mereka. Mereka beberapa kali gagal panen. Mary, kakak Laura, mengalami panas tinggi kemudian buta. Rumah Laura pernah terbakar dan terjerat hutang. Oleh karena pembaca rata-rata mengenal Laura dan anggota keluarga Ingalls sejak lama, maka ada rasa peduli yang hadir.

Bakat menulis Laura sepertinya warisan dari keluarganya. Keluarga mereka masih suka berkirim surat dan di antara mereka juga memiliki buku harian. Laura  digambarkan gadis yang pandai. Ia selalu menduduki perangkat pertama di sekolahnya, tulisannya dipuji gurunya, dan ia sempat menjadi guru sebelum menikah dengan Almanzo Wilder.

Menulis Tentang Masa Kecil

Nah, bagi yang ingin belajar menulis, cobalah menulis masa kecil. Ada banyak kisah sukses dari penulis Indonesia yang juga menuliskan masa kecilnya seperti Andrea Hirata dengan “Laskar Pelangi” dan Ahmad Fuadi dengan “Negeri Lima Menara”. Ambillah momen hidupmu yang paling menarik, misalkan ketika masuk pesantren atau ketika duduk di bangku sekolah. Eksplorasilah dan berikan unsur kearifan lokal agar lebih terasa dekat dan khas. Dalam buku “Little House”, Laura menyertakan kebiasaan berpesta saat panen gula mapel atau bagaimana tradisi Natal mereka dirayakan.

Selamat menulis!

Tinggalkan Balasan