Ibu Noni, seorang guru kelas IV merasakan ada masalah dengan pembelajarannya. Ketika mereka sedang belajar tentang luas bangun datar, banyak siswa yang terlihat bingung dan tidak bersemangat. Bahkan, ketika ulangan, sebanyak 16 siswa dari jumlah 22 siswa, mendapat nilai di bawah KKM yang sudah ditetapkan yaitu 70.
Menurut Anda, apa yang harus dilakukan oleh Ibu Noni untuk menyelesaikan masalah pembelajaran di kelasnya ?
Tentu kita sependapat bahwa Ibu Noni harus melakukan upaya perbaikan terhadap pembelajarannya. Namun pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara melakukannya ?
Pada artikel berikut ini, saya akan membagikan tentang jurus sukses untuk memperbaiki pembelajaran seperti yang dialami oleh Ibu Noni, yaitu melalui penelitian. Penelitian yang dimaksud adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).
Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Ada berbagai macam pengertian Penelitian Tindakan Kelas yang dikemukakan oleh banyak ahli. Namun, secara ringkas, PTK merupakan suatu upaya untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dengan cara memberikan tindakan (treatment) terhadap masalah yang dihadapi oleh sekelompok peserta didik pada suatu topik pembelajaran.
Tindakan yang dimaksud pada uraian di atas, dilakukan oleh guru sebagai peneliti, dengan subyek penelitiannya adalah peserta didik / siswa itu sendiri. Sedangkan obyek penelitiannya sangat beragam, tergantung dari masalah yang teridentifikasi.
Jurus Sukses Melakukan PTK
Sebagaimana halnya sebuah penelitian ilmiah, PTK juga mempunyai prosedur yang sistematis dan harus dijalankan oleh seorang guru peneliti.
Terkadang, guru – guru enggan untuk mengikuti prosedur ini, karena mereka tidak terbiasa menulis. PTK ditulis dan dikembangkan mulai dari proposal hingga laporan, yang semuanya menuntut guru untuk menyajikannya secara tertulis.
Namun, berdasarkan pengalaman penulis saat menyusun PTK, ternyata prosedur menyusun proposal dan laporan PTK tidaklah serumit yang dipikirkan. Karena ketika guru berperan sebagai peneliti, sebenarnya dia sudah mempunyai modal yang besar yaitu menguasai kelas (memahami karakteristik siswa yang diteliti, memahami obyek penelitiannya, dll).
Berikut ini adalah jurus sukses melakukan PTK menurut Mulyasa (2016):
- Memulai Suatu Penelitian : memilih topik yang masuk akal, dapat diteliti, dan membangkitkan motivasi guru untuk meneliti. Selain itu, mulailah mengidentifikasi masalah dan susun hipotesisnya.
- Memilih Metode: memahami berbagai pendekatan, metode, dan teknik yang dapat digunakan dalam penelitian. Pendekatan terdiri dari penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Metode terdiri dari penelitian tindakan, studi kasus, eksperimen, dan survey. Sedangkan teknik yang dimaksud adalah teknik pengumpulan data yang dapat dibedakan menjadi wawancara, dokumen, pengamatan, dan kuesioner.
- Membaca dan mengatur kegiatan penelitian: kegiatan membaca dalam penelitian dimaksudkan untuk mencari referensi terkait topik yang diteliti serta kemungkinan penelitian lain yang relevan. Sedangkan mengatur kegiatan penelitian merupakan upaya untuk melaksanakan penelitian sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan secara efektif.
- Mengumpulkan data: Proses pengumpulan data menuntut seorang peneliti untuk bersikap penuh kehati – hatian terutama dalam memperlakukan subyek penelitian. Seorang peneliti juga harus memahami adanya etika terhadap data yang bersumber dari dokumen khusus, data mengenai identitas lembaga atau individu tertentu, dll.
- Menganalisis Data : Kegiatan ini membutuhkan banyak waktu dan persiapan yang matang terkait pengelolaan data yang akan dianalisis. Dalam proses ini, seorang peneliti harus dapat memastikan bahwa data yang dikumpulkan memenuhi syarat keberartian, keumuman, kehandalan, dan validitas. Oleh karena itu penting sekali untuk melakukan persiapan sebelum pengumpulan data dilakukan.
- Menulis Laporan: seorang peneliti dapat menyajikan hasil penelitiannya dalam berbagai bentuk. Salah satunya adalah dengan menulis laporan. Sistematika laporan secara umum terdiri dari: halaman judul, lembar pengesahan, Bab I Pendahuluan (latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat hasil penelitian), Bab II Kajian Teori, Bab III Metodologi penelitian (waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel, prosedur penelitian, dan teknik pengumpulan data), Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, serta Bab V Kesimpulan dan Saran.
- Mengakhiri Penelitian: Pada bagian ini, hendaknya seorang peneliti memeriksa kembali laporan penelitian yang telah disusun. Hal ini sangat bermanfaat agar hasil penelitian yang kita sampaikan dapat menjadi rujukan bagi orang lain yang mempunyai masalah pembelajaran serupa.
Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Bagi seorang guru, melakukan penelitian sangatlah bermanfaat, karena selain dapat memperbaiki kualitas pembelajarannya, ia juga dapat meningkatkan kualitas profesionalnya dengan menjadi seorang peneliti. Selain itu, guru juga dapat memperoleh angka kredit untuk aspek Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang dapat digunakan untuk persyaratan kenaikan pangkat PNS.`
Pada kasus masalah Ibu Noni, maka manfaat PTK adalah untuk memperbaiki pembelajarannya agar menjadi lebih berkualitas.
Semoga artikel ini bermanfaat dalam memberikan gambaran mengenai pentingnya seorang guru melakukan penelitian, khususnya Penelitian Tindakan Kelas. Apalagi seperti yang sudah dibahas sebelumnya tentang Lima Peran Guru Sekolah Penggerak, di mana salah satunya adalah melakukan refleksi pembelajaran sebagai langkah awal dalam melakukan penelitian untuk melakukan perbaikan terhadap pembelajarannya secara berkala.
Contoh Penelitian Tindakan Kelas dapat download DI SINI
Sumber :
Prof. Dr. H.E. Mulyasa, M. (2016). Praktik Penelitian Tindakan Kelas, Menciptakan Perbaikan Berkesinambungan. Bandung: Rosda.
Catatan : Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Februari 2021 (Artikel 4)
Nama : Theresia Sri Rahayu (Cikgu Tere)
Instansi : SDN Waihibur Kab. Sumba Tengah Provinsi NTT
NPA : 10260901048
siap-siap yuk jadi peneliti
Wah bermanfaat nih. Makasih Bu.