Siapa sih yang tak suka es krim? Ehm, mungkin ada ya, tapi yang suka pasti lebih banyak. Ketika dalam perjalanan menyantap es krim itu rasanya menyenangkan, seperti berada di sebuah liburan.
Es krim susu atau es krim buah? Wah aku suka kedua-duanya. Tak ada pantangan.
Nah, ketika aku melakukan perjalanan suatu waktu aku menemukan swalayan yang memajang sederet tempat pendingin aneka merk. Wah senangnya ada begitu banyak pilihan es krimnya.
Ingin yang segar-segar? Ada es krim yoghurt, blueberry, strawberry, dan masih banyak lagi. Yang ingin kekinian ada es krim matcha.
Melihat-lihat aneka es krim dan rasanya itu seolah-olah mengembalikanku jadi Puspa versi kanak-kanak. Duh es krim cokelat vanilla atau es krim buah ya?
Lalu pandanganku terkunci oleh es krim berbentuk nanas. Kubaca rasanya, mangga dan nanas.
Aku langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Kubawa ia ke kasir dan kuperlakukan ia seperti harta karunku.
Es krim stik ini berbentuk nanas. Bagian buahnya memiliki rasa mangga dengan kotak-kotak berselang-seling antara mangga utuh dan mangga yang bercampur krim susu. Bagian atasnya berwarna hijau, rasa nanas seutuhnya.
Aku pun menyantap bagian atas dulu. Mataku langsung mengernyit. Asamnya! Wow rasanya begitu asam segar, tak kuduga. Aku tertawa.
Bagian bawahnya yang lebih besar juga tak asam. Bagian yang bercampur susu itu milky dan tak begitu asam. Ketika bagian kotak satu dipadu dengan bagiaj kotak lainnya, ada sensasi asam manis milky yang nikmat. Demikian pula perpaduan tekstur yang lembut dan agak kasar. Ini memberikan sensasi menarik di lidah.
Pasangan kulihat mulai menyantap es krimnya yang sengaja kubelikan sama. Ia terkejut menyantapnya dan enggan memakan bagian yang hijau. Asyik hijau nanas jadi bagianku.
Ketika esoknya kami melanjutkan perjalanan, aku membeli lagi es krim mangga nanas. Pasangan kubelikan es krim cokelat.
Perjalanan jadi menyenangkan. Seraya menikmati panorama indah, aku kembali merasai sensasi asam manis segar dari es krim mangga nanas.