Resah dalam Balutan Malam

 

Resah dalam Balutan Malam
Tung Widut

Mata terbuka menelusuri gelap kini
Pendengar setia jekerik malam yang menghiasi sepi
Mengalun tak lelah sampai pagi
Dingin datang semakin semakin pekat tak peduli

Gulana  datang  dalam hati
Kala tengah malam yang sunyi
Menggerus raga yang semakin ringkih
Ini perjalanan hidup yang harus di lalui

Apa yang terpikirkan kali ini
Kau benci itu sudah pasti
Sadar akan kau tusuk lagi
Seperti tikammu yang dulu terjadi

Kata picikmu selalu membenarkan diri
Olah kata agar orang lain mempercayai
Tak apa, hak kamu untuk membenci
Sesuka cara menjalani hidup ini

Tapi yang tak disadari
Aku punya cara tersendiri
Merangkai hidup menata diri
Hanya Tuhan yang aku miliki

#02102021

Tinggalkan Balasan