Berita Kepada Tuhan

Humaniora, YPTD39 Dilihat

Sungguh ini sebuah kebodohan. Aku berpikir untuk mengirimkan berita Kepada-Mu. Padahal Engkau Maha Tahu. Engkau Maha Mendengar sekalipun tidak aku ucapkan.

Dalam Dhuha-ku pagi ini. Aku tumpahkan segala kecemasan. Yang menggoyang hati menjadi luruh dalam ketakutan. Padahal aku bergantung pada kekuatan-Mu. Tidak seharusnya aku berada dalam kecemasan.

Aku cuma bisa sampaikan berita ini hanya Kepada-Mu. Tidaklah kepada selain Engkau. Apalagi kepada kawan-kawanku yang tidak mengenal-Mu. Aku sangat yakin Engkau sangat tahu apa yang aku cemaskan.

Tuhan..aku begitu cemas saat tidak bersama-Mu. Aku penuh ketakutan menghadapi kenyataan. Padahal setiap kejadian tidak luput dari penglihatan-Mu. Entah kenapa aku tetap saja cemas dan ketakutan.

Tidak lagi perlu aku beritakan kepada-Mu. Karena Engkau Maha Mengetahui. Sekalipun tidak aku sampaikan. Engkau Maha Mendengar sekalipun tidak aku ucapkan.

Aku serahkan kepada-Mu semua kecemasan dan ketakutan ini. Aku akan menerima semua ketetapan dan ketentuan-Mu. Dalam serba keterbatasan dan kebodohanku.

Dengan begitu aku menjadi lebih tenang, karena hidupku, matiku, ibadahku, semata aku serahkan kepada-Mu. Tidak ada lagi yang aku takutkan, dan tidak ada lagi yang aku cemaskan.

Untuk apa lagi aku beritakan kepada-Mu, karena Engkau lebih tahu, dan Maha Mengetahui. Tidak aku beritakan pun Engkau sudah tahu lebih dulu, bahkan yang tidak aku katakan pun, Engkau lebih tahu apa yang ada di hatiku.

Cuma seperti itu aku yang bodoh ini meyakini keberadaan, dan kekuasaan-Mu, yang tidak bisa aku ingkari, dan tidak bisa aku abaikan begitu saja, karena hanya Engkaulah yang berkuasa atasku, juga terhadap manusia lainnya.

Tinggalkan Balasan