Awal Deritaku (part 11)

Cerpen, Fiksiana45 Dilihat

Baru beberapa jam aku tertidur, setelah sholat malam meminta petunjuk kepada Allah untuk masalah yang aku hadapi. Dengan mata yang masih perih aku berjalan ke kamar mandi untuk mengambil wudhu sebelum menunaikan sholat subuh. Setelah sholat subuh aku merebahkan kembali tubuhku ke kasur, hari ini sabtu aku bisa santai tidak perlu ke kantor. Tanpa terasa aku tertidur kembali, tiba – tiba aku merasakan sentuhan lembut mengusap rambutku, “ Cahaya sakit? Ibu sudah duduk dipinggir tempat tidurku. “ Tidak biasanya setelah sholat subuh Cahaya tertidur.” Suara ibu lembut menanyakan keadaanku, sambil tersenyum dan membangunkan badanku dari tempat tidur sambil bermanja kepada Ibu aku berkata “ Cahaya baik – baik saja bu, hanya sedikit lelah.” Kalau begitu kita sarapan sekarang kata Ibu, aku mengangguk dan mengikuti langkah Ibu keluar dari kamarku menuju meja makan. Aku melihat Ibu sudah menyiapkan nasi lemak mengingatkan ku pada masa – masa kami sulit dulu.

Setelah sarapan bersama, aku mengajak ibu untuk sejenak bersantai dengan berjalan dan berbelanja di Mall. Ibu hanya memandangku dan berkata” Trus siapa yang akan memasak untuk makan siang nanti.

“ Ibu sekali – sekali kita makan diluar, bolehkan? “ ibu senyum dan mengiyakan permintaanku.

***

Pukul 10 aku dan ibu sudah siap – siap untuk menuju ke Mall, tiba – tiba handphoneku berbunyi. Siapa yang hari sabtu ini meneleponku, selain orang kantor tidak ada yang pernah meneleponku kecuali Ibu dan adik – adikku. Adik – adikku tidak mungkin menelepon mereka sekarang sedang naik gunung bersama teman – temannya. Sambil mengambil hanphone dari dalam tas, aku mengira –ngira siapa yang meneloponku pada hari sabtu begini.

Indra, nama yang tertera pada layar handphoneku. Mengeser tombol hijau untuk menjawab panggilan Indra.

“ Assalamualaikum, aku mendengar suara Indra dari seberang sana

“ Walaikusallam,” jawabku.

Aku meminta izin kepada Ibu untuk menjawab telepon dan menjauh dari ibu. Ibu membuka pintu mobil dan duduk sambil menunggu aku menerima telepon.

“ Cahaya bisa menjenguk ibu hari ini “ tanya Indra kepadaku

“ Insyallah, tapi jam besok sore ya In kataku menjawab pertanyaan Indra.

“ Pagi ini Cahaya sudah berjanji ingin mengajak ibu jalan dan makan siang di luar.”

“ Baiklah Indra tunggu Cahaya nanti sore di pintu depan rumah sakit.”

Aku mematikan telepon dari Indra dengan mengucapkan salam.

Ibu memandang kearahku sambil berkata,” Ada apa Cahaya?

“ Tidak bu, nanti sore izin ya bu. Cahaya mau melihat Ibu teman Cahaya yang dirawat di rumah sakit kataku sambil masuk kedalam mobil dan menstater mobil. Ibu mengangguk, mobil menuju Mall.(bersambung)

***

Tinggalkan Balasan