Bukan Cinta, Tapi Aku Terlanjur Sayang ( Part 4)

Cerpen, Fiksiana14 Dilihat

Perasaanku saat ini benar – benar bingung, siapa yang harus aku salahkan. Apakah Ayahku? Atau Ibuku? Mereka saling mencintai tapi keadaan yang menguji cinta mereka aku akhirnya meraih tangan Ayah dan menciumnya sambil berkata

“Maafkan Ila Yah. Yah, istirahatlah besok kita bicara lagi. Ila mau masuk kekamar dulu melihat Ibu dan sekalian istirahat. Aku berusaha memenangkan Ayah, aku melihat Ayah berdiri dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya, aku mengikuti langkah Ayah, setelah memastikan Ayah masuk kekamarnya aku menuju kamar tamu, aku mengetuk pintu menunggu “adikku” membuka pintu.

“Ada apa Kak?” aku tersenyum melihatnya

“Tidurlah, pasti kamu capek. Besok kita akan bicara banyak.” Aku melihat dirinya memandangku dengan takut tapi akhirnya aku melihat senyum dijawahnya karena aku terlebih dulu memberikan senyum kepadanya.

Aku meninggalkan kamar tamu, berjalan menuju kamarku. Membuka pintu kamar, melihat ke arah tempat tidurku, ibu masih tertidur. Akhirnya aku memutuskan untuk beristirahat juga. aku merebahkan tubuhku disamping Ibu. Tidak butuh waktu lama aku sudah tertidur.

***

Aku terbangun ketika aku merasa tempat tidurku bergoyang, aku memandang ke arah samping aku melihat Ibu sudah terbangun.

“Ibu sudah bangun.” Ibu terkejut mendengar suaraku

“Maafkan Ibu, karena membuat Ila terbangun.” Aku tersenyum kepada Ibu

“Tidak Bu, Ila sudah bisa bangun jam segini untuk sholat tahajud seperti yang ibu ajarkan. Pasti Ibu mau shohat tahajud jugakan.” Aku melihat jam dinding dikamarku jam 4 subuh.

Ibu tersenyum memandang kearahku

“Ibu ke kamar Ibu dulu, kasihan Ayah.” Aku hanya menganguk mendengarkan perkataan Ibu.

“Ibu sudah baikkan?” Tanyaku

“Maafkan Ibu sayang.” Ibu hanya mau melindungi Ila dan Ayah saja

Aku meraih badan Ibu dan memberikannya pelukkan hangat.

“Terima kasih bu.”

Ternyata cinta akan membuat kita menjadi buta, tapi sayang akan mengantar kita kepada rasa sesama manusia kombinasi yang sungguh unik, ajarkan aku ibu, jangan hanya tau mencintai saja tapi ajarkan aku juga cara menyayangi sehingga Ibu tulus menerima pernikahan Ayah. Ibu terima telah mengajarkan cinta dan sayang yang tulus.***

Tinggalkan Balasan

2 komentar