Mata Keempat(part 3)

Cerpen, Fiksiana45 Dilihat

“Maaf…Abang khilaf.” Suaranya bagai belati yang menusuk jantungku

“Abang sumpah tidak ada wanita lain, abang hanya main game di warnet anwar, entahlah sudah 3 bulan ini abang seperti kesetanan main gamenya.

“Dewi bisa tanya sama anwar tempat abang main game.” Ucapanya membuatku mengeram

“Abang janji tidak main game lagi.” ucapnya sambil mencium leganku

“Mungkin ini yang namanya gindam.” Katanya pelan

“Ngindam siapa yang hamil.” Batinku.

Belum hilang rasa panikku, aku melihat Bu Nani bidan yang tinggal diperumahan kami, melangkah masuk kekamar.

“Selamat ya Wi, sudah 3 bulan. Masih muda, harus banyak hati – hati dan makan makanan yang bergizi. Saya permisi Indra.” Sambil tersenyum Bu Nani meninggalkan aku dan bang Indra yang tersenyum tapi aku masih jengkel dengan dirinya.

“Kata Bu Nani ini yang namanya sindrom couvade atau sering disebut kehamilan simpatik.” Jelas Bang Indra sambil tersenyum dan mendaratkan sebuah ciuman di keningku.

“Masih marah?” ucapnya sambil memandangku dengan penuh cinta

Aku menunduk malu dan tak bisa berkata, ada – ada saja. masak sich ngidamnya main game seperti tidak ada yang lainnya, batinku kesal.

“Masih marah?” suamiku mengulang pertanyaannya

“Masih.” Jawabku tak mau kalah sambil menunjukkan muka yang ku buat sekusut mungkin.

Suamiku mendekatiku sambil berkata,

“Ngidamnya sudah pindah kenapa harus marah.” Katanya sambil membujukku dengan mimic yang membuat kami berdua

‘Hahahaah.” Pecah tawa kami berdua, ternyata aku hamil.***

 

 

Tinggalkan Balasan