Kisah-Kisah Perjalanan: Nekat ke Sumbawa

Wisata0 Dilihat

sumbawa

Nekat, itulah cerita perjalananku ke Sumbawa sekian tahun silam. Jika tak ada konferensi TI di Lombok dan tak ada keinginan kuat ke Sumbawa, mungkin cerita itu hanya bakal menjadi angan-angan. Tapi, dengan info yang tak banyak kudapat dari ranah internet, bertanya ke warga lokal, dan tentunya doa, akhirnya hari itu aku bisa tiba di pulau Sumbawa. Duh senangnya!

Dulu aku punya keinginan menjelajah Indonesia. Niatan itu belum padam. Apabila ada tiket murah dan kesempatan, aku ingin menjelajahi pulau demi pulau, kota demi kota di Indonesia.

Hei ada sekian belas ribu pulau di Indonesia. Berapa yang pernah Kamu singgahi? Aku sendiri mungkin baru menyinggahi belasan atau puluhan pulau. Masih banyak pulau yang belum kutapaki.

Indonesia sungguh luas kan, Bung! Dan pulau-pulau yang tersebar itulah tantangan dan menariknya.

Nekat ke Sumbawa

Berbekal tekad dan nekat, aku pun tiba ke pulau yang kaya dengan susu kuda liar. Hehehe sejak naik feri, sudah ada beberapa penjual yang menawarkan oleh-oleh berupa susu kuda liar juga madu liar.

Aku sengaja memilih duduk di pojok dan tidak ingin terlihat mencolok. Masih ada sekian jam di feri, aku ingin nyaman dan juga merasa aman.

Ada pengamen, penjual makanan, juga jasa men-charge baterai hape. Suasana di ruang tunggu penumpang feri begitu meriah. Apakah mereka bergembira karena hendak pulang?

Aku menikmati pemandangan yang kusaksikan dari atas feri. Rupanya ada banyak pulau kecil yang kami lewati, apakah berpenghuni?

sumbawa
Indahnya Sumbawa

Ketika tiba di Sumbawa, matahari sudah nyaris tenggelam. Dermaga sudah sepi ketika aku masih menunggu jemputan. Aku menginap di rumah nelayan yang nomornya diberikan oleh wisatawan yang juga pernah menginap di warga lokal.

Sumbawa sungguh indah. Bentang alamnya luar biasa. Aku sejak tiba di Poto Tano, Sumbawa, terus berdecak kagum. Sayangnya warga di sana saat itu masih kesusahan air tawar.

Air di kamar mandi sering kosong. Kambing di luar yang kehausan mencoba masuk ke rumah warga untuk mengemis air minum. Kasihan.

Pulau yang indah, semoga warganya sekarang sudah dapat mengakses air tawar dan air bersih dengan mudah.

Tinggalkan Balasan